Rabu, 22 Agustus 2018

LAPORAN PERTANGGUNG-JAWABAN

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
GP. ANSOR RANTING DESA RINGINKIDUL KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN
PERIODE 2018 – 2020











DI SUSUN OLEH :
TIM PENGURUS GP. ANSOR RANTING
DESA RINGINKIDUL




G.P. ANSOR RANTING DESA RINGINKIDUL KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN
JAWA TENGAH
2020

A.      PENDAHULUAN
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur hanya milik Allah. Sholawat serta salam tetap kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikuti setia Beliau.
Ansor merupakan sebuah organisasi social kemasyarakatan Indonesia. Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan etos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.
Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab (yang kemudian menjadi salah satu pendiri NU)  membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar” sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang sekarang disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.
Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai sama salah satu jalan di kota Malang.
Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.
Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945 – 1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).
GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat Ini telah berkembang hingga ke tingkat kecamatan atau desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.
Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalm setiap pergantian kepemimpinan nasional.
Tak luput juga GP. Ansor kecamatan Pundong juga telah mewarnai dalam social kemasyarakatan di wilayah kecamatan Pundong, ini terbukti dengan eksisnya keberadaan GP. Ansor. Oleh karena itu betapa pentingnya organisasi ini untuk di kembangkan keberadaannya agar tujuan dan visi misi dari berdirinya GP Ansor tercapai untuk kemaslahatan umat Islam.
Seiring berjalannya waktu tanpa kita sadari kini telah masuk di akhir periode kepengurusan 2018-2020. Terlalu banyak pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum bisa kami selesaikan, tidak kurang dari 30 % program kerja yang kami programkan di awal kepengurusan belum kami selesaikan karena kondisi RANTING. GP. ANSOR yang kurang mendukung.
Komitmen, kemampuan, dan kerjasama antar pengurus pun juga merupakan PR besar di RANTING. GP. ANSOR Ringinkidul yang belum terselesaikan, mungkin faktor ini yang menjadi penyebab utama banyaknya program kerja yang tidak mampu kami kerjakan. Namun demikian pengurus juga tetap bangga di zaman yang makin bebas ini masih banyak generasi-generasi muda yang masih peduli dengan organisasi GP. ANSOR Desa Ringinkidul. untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan bekerjasama untuk kemajuan organisasi ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pengurus yang masih komitmen dengan organisasi ini, tanpa kalian tentu kegiatan-kegiatan tak akan bisa berjalan dengan baik.



B.       PROGRAM KERJA

NO

PROGRAM KERJA

TUJUAN

TARGET

WAKTU

1
Mengirimkan anggota untuk mengikuti PKD/ Diklatsar.
Agar anggota mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan tentang ke-ANSOR-an dan ke-BANSER-an.
Seluruh pengurus di harapkan dapat mengikuti PKD/ Diklatsar.
Juni 2018
2
Pelatihan anti narkoba.
Memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba kepada anggoata Ansor.

Anggota Ansor bebas dari Narkoba.
Juli 2018
3
Merekrut anggota-anggota baru  GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul dengan jumlah yang tidak terbatas.
Memperkuat organisasi GP. Ansor.
Diharapkan semua pemuda muslim Ringinkidul dapat ikut aktif dalam organisasi GP. Ansor.
Agustus 2018
4
Mengadakan jam’iyyah rutin selapanan. Agenda jam’iyyah berupa doa bersama sekaligus koordinasi dan evaluasi terhadap program-program kerja yang telah dan akan dilaksanakan.

Melestarikan dan mengenalkan amaliyah Nahdlatul Ulama’ kepada masyarakat.
Anggota ansor dapat mengamalkan amaliyah Nahdlatul Ulama’.
September Oktober 2018
5
Berpartisipasi dalam pelaksanaan peringatan-peringatan hari besar Islam dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Desa Ringinkidul, baik sebagai panitia penyelenggara maupun sebagai peserta/partisipan.

Memperkuat syi’ar Islam.
Tertanam jiwa juang dalam hati nurani anggota Ansor.
November Desember 2018
6
Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga maupun organisasi sosial kemasyarakatan keagamaan, seperti NU, Muslimat, Fatayat, Irmas, Karang Taruna dan lainnya  serta menjalin kerjasama dengan Pemerintahan Desa Ringinkidul.

Meningkatkan pengetahuan dan mempererat ukhwah islamiyah.
Meningkatkan SDM anggota Ansor.
Januari 2019
7
Membantu terhadap tumbuh dan berkembangnya pendidikan yang bernuansa islami di Desa Ringinkidul pada berbagai lembaga pendidikan dan tingkatannya.
Mengamalkan dan mengembangkan ilmu agama yang benafaskan Nahdlatul Ulama’.
Anggota ansor dapat mengamalkan ilmu agama kepada masyarakat lewat lembaga pendidikan seperti TPQ, Madin, Majlis Taklim, Majlis Jami’iyah dll.

Pebruari 2019
8
Menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan kewirausahaan.

Mengembangkan kemampuan berwirausaha.
Meningkatkan kesejahteraan anggota.
Maret 2019
9
Melestarikan kesenian yang bernuansa islami

Membentuk group rebana untuk kepentingan syi’ar Islam.
Mengembangkan jiwa seni anggota Ansor.

April – Mei 2019

C.      REALISASI PROGRAM
1.         Mengirimkan anggota untuk mengikuti PKD/ Diklatsar
a.         Pada tanggal 6 s/d 8 Juli 2018 mengirimkan 6 personil untuk mengikuti kegiatan PKD dan Diklatsar yang diselenggarakan oleh PAC. GP. Ansor Gajah Kabupaten Demak di Colo Kudus. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan semua peserta dinyatakan lulus. Ke-enam personil tersebut adalah:
1)      Sdr. Ali Makin
2)      Sdr. Asnawi
3)      Sdr. Zaenal Arifin
4)      Sdr. Ahmad Muntaha
5)      Sdr. Agus Nuryanto
6)      Sdr. Muhammad Syahrul Ichwan
b.        Pada tanggal 24 s/d 26 Agustus 2018 mengirimkan 1 personil yaitu Sdr. Ali Makin, untuk mengikuti kegiatan PKL dan Susbalan yang diselenggarakan oleh PC. GP. Ansor Demak di Wonoketingal Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Kegiatan berjalan dengan lancer dan peserta dinyatakan lulus.
c.         Pada tanggal 12 s/d 14 Oktober 2018, mengirimkan 5 personil untuk mengikuti kegiatan PKD dan Diklatsar yang diselenggarakan oleh PAC. GP. Ansor Gubug Kabupaten Grobogan di Gubug. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan semua peserta dinyatakan lulus. Ke-lima personil tersebut adalah:
1)     Sdr. Nuryanto
2)      Sdr. Muslim
3)      Sdr. Budi
4)      Sdr. Fatkhan
5)      Sdr. Hidayatul Hakim
           2.      Pelatihan Anti Narkoba.

           3.      Merekrut anggota baru dengan jumlah yang tidak terbatas.
Perekrutan anggota baru GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul sudah dilakukan sejak pembentukan kepengurusan pertama kali pada bulan Mei 2018. Meski belum mencapai target yang diinginkan, akan tetapi tercatat hampir setiap bulan terdapat pemuda yang ikut bergabung menjadi kader GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul. Hingga sekarang kader GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul berjumlah 53 orang.
           4.      Mengadakan jam’iyyah rutin selapanan.
Pada bulan Agustus 2018, GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul sudah mulai melaksanakan kegiatan jami’iyahan selapanan. Agenda kegiatan berupa doa bersama, pembacaan Manaqib, tahlil dan amaliyah Nahdliyin yang lain sekaligus koordinasi dan evaluasi terhadap program-program kerja yang telah dan akan dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Ahad Wage malam Senin Kliwon.
5.     Berpartisipasi dalam pelaksanaan peringatan-peringatan Hari Besar Islam dan kegiatan keagamaan.
Setiap tahun di Desa Ringinkidul dilaksanakan kegiatan pengajian rutin memperingati hari-hari besar Islam. Kegiatan yang sudah berjalan adalah pengajian peringatan Maulid Nabi, Peringatan Isr’mi’raj, Halal bi halal, dan Santunan Anak Yatim dan Manula pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh Fatayat dan Muslimat. Setiap penyelenggaraan kegiatan keagamaan di Desa Ringinkidul, GP. Ansor Banser selalu berpartisipasi akti, baik sebagai penyelenggara maupun partisipan sejak pertama kali terbentuknya kepengurusan GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul
          6.       Membantu terhadap tumbuh dan berkembangnya pendidikan yang bernuansa Islami.
Anggota GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul telah mengamalkan ilmu agama kepada masyarakat lewat lembaga pendidikan seperti TPQ, Madin, Majlis Jami’iyah dll. Hal ini sudah dilakukan sejak pertama kali terbentuknya kepengurusan GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul dan akan terus dikembangkan.
           7.      Melestarikan kesenian yang bernuansa Islami.
Pada bulan Agustus 2018, GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul telah berhasil membentuk group rebana. Group rebana ini diberi nama “An Nida”. Melalui group rebana ini diharapkan anggota GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul dapat mengembangkan jiwa seni dan melestarikan kesenian yang bernuansa Islami dalam rangka untuk kepentingan syi’ar Islam.
        8.      Menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan kewirausahaan.

         9.      Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga maupun organisasi sosial kemasyarakatan keagamaan, seperti NU, Muslimat, Fatayat, Irmas, Karang Taruna dan lainnya  serta menjalin kerjasama dengan Pemerintahan Desa Ringinkidul.

TABEL REALISASI PROGAM KERJA

NO

PROGRAM KERJA

TUJUAN

TARGET
WAKTU
Rencana

Realisasi

1
Mengirimkan anggota untuk mengikuti PKD/ Diklatsar.
Agar anggota mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan tentang ke-ANSOR-an dan ke-BANSER-an.

Seluruh pengurus di harapkan dapat mengikuti PKD/ Diklatsar.
Juni 2018
Juli 2018
2
Pelatihan anti narkoba.
Memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba kepada anggoata ansor.

Anggota Ansor bebas dari Narkoba.
Juli 2018
-
3
Merekrut anggota-anggota baru  GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul dengan jumlah yang tidak terbatas.
Memperkuat organisasi GP. Ansor.
Diharapkan semua pemuda muslim Ringinkidul dapat ikut aktif dalam organisasi GP. Ansor.

Agustus 2018
Mei 2018
4
Mengadakan jam’iyyah rutinan selapanan yang dilaksanakan. Agenda jam’iyyah berupa doa bersama sekaligus koordinasi dan evaluasi terhadap program-program kerja yang telah dan akan dilaksanakan.

Melestarikan dan mengenalkan amaliyah Nahdlatul Ulama’ kepada masyarakat.
Anggota ansor dapat mengamalkan amaliyah Nahdlatul Ulama’.
September Oktober 2018
Agustus 2018
5
Berpartisipasi dalam pelaksanaan peringatan-peringatan hari besar Islam dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Desa Ringinkidul, baik sebagai panitia penyelenggara maupun sebagai peserta/partisipan.

Memperkuat syi’ar Islam.
Tertanam jiwa juang dalam hati nurani anggota Ansor.
November Desember 2018
Juli 2018


6
Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga maupun organisasi sosial kemasyarakatan keagamaan, seperti NU, Muslimat, Fatayat, Irmas, Karang Taruna dan lainnya  serta menjalin kerjasama dengan Pemerintahan Desa Ringinkidul.

Meningkatkan pengetahuan dan mempererat ukhwah islamiyah.
Meningkatkan SDM anggota Ansor
Januari 2019
-
7
Membantu terhadap tumbuh dan berkembangnya pendidikan yang bernuansa islami di Desa Ringinkidul pada berbagai lembaga pendidikan dan tingkatannya.
Mengamalkan dan mengembangkan ilmu agama yang benafaskan Nahdlatul Ulama’.
Anggota ansor dapat mengamalkan ilmu agama kepada masyarakat lewat lembaga pendidikan seperti TPQ, Madin, Majlis Taklim, Majlis Jami’iyah dll.

Pebruari 2019
Mei 2018
8
Menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan kewirausahaan.

Mengembangkan kemampuan berwirausaha
Meningkatkan kesejahteraan anggota.
Maret 2019
-
9
Melestarikan kesenian yang bernuansa islami

Membentuk group rebana untuk kepentingan syi’ar Islam.

Mengembangkan jiwa seni anggota Ansor.

April – Mei 2019
Agustus 2018

D.           PENUTUP
Demikian laporan pertanggungjawaban ini kami susun, semoga dapat menjadi acuan untuk meneruskan perjalanan roda organisasi. Pengurus menyadari masih banyak program kerja yang belum terealisasi. Oleh karena itu kami mohon maaf yang sebeser-besarnya dan kami berharap di periode-periode mendatang mampu lebih baik dari yang telah kami berikan di periode ini.


                                                                                                Ringinkidul, 13 Mei 2020
Ketua,                                                                         Sekretaris,



HIDAYATUL HAKIM                                            MUHAMMAD NURYANTO



Tidak ada komentar:

Posting Komentar