LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
PERIODE 2018 – 2020
DI SUSUN OLEH :
TIM PENGURUS GP. ANSOR RANTING
DESA RINGINKIDUL
G.P. ANSOR RANTING DESA RINGINKIDUL KECAMATAN
GUBUG KABUPATEN GROBOGAN
JAWA TENGAH
2020
A.
PENDAHULUAN
Alhamdulillahirabbil
‘alamin, puji syukur hanya milik Allah. Sholawat serta salam tetap kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikuti setia
Beliau.
Ansor merupakan sebuah organisasi
social kemasyarakatan Indonesia. Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan etos
kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan
pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus
spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor,
dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris
melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G
30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.
Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul
Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah.
Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul
di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang
pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab
Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis,
akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya
semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
Dua tahun setelah perpecahan itu, pada
1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab (yang kemudian menjadi salah
satu pendiri NU) membentuk wadah dengan
nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal
bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan
nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul
Oelama (ANO).
Nama Ansor ini merupakan saran KH.
Abdul Wahab, “ulama besar” sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang
diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk
Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah.
Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap
sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat
predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang sekarang disebut GP Ansor) harus
senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong,
pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran
Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP
Ansor).
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian
dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi
NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar
tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10
Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian
(departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri;
Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.
Dalam perkembangannya secara diam-diam
khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang
disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER
(Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini,
Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan
mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO
Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid
Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai sama
salah satu jalan di kota Malang.
Salah satu keputusan penting Kongres
II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain
itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal
Banoe.
Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi
pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah
revolusi fisik (1945 – 1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway,
mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan
positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal
14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru
Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP
Ansor).
GP Ansor hingga saat ini telah
berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia
yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor
hingga saat Ini telah berkembang hingga ke tingkat kecamatan atau desa.
Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER (Barisan Ansor
Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.
Di sepanjang sejarah perjalanan
bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran
strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor
mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas
sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan
kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam
setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran
yang stategis dalm setiap pergantian kepemimpinan nasional.
Tak luput juga GP. Ansor kecamatan
Pundong juga telah mewarnai dalam social kemasyarakatan di wilayah kecamatan
Pundong, ini terbukti dengan eksisnya keberadaan GP. Ansor. Oleh karena itu
betapa pentingnya organisasi ini untuk di kembangkan keberadaannya agar tujuan
dan visi misi dari berdirinya GP Ansor tercapai untuk kemaslahatan umat Islam.
Seiring
berjalannya waktu tanpa kita sadari kini telah masuk di akhir periode
kepengurusan 2018-2020. Terlalu banyak pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum
bisa kami selesaikan, tidak kurang dari 30 % program kerja yang kami programkan
di awal kepengurusan belum kami selesaikan karena kondisi RANTING. GP. ANSOR
yang kurang mendukung.
Komitmen,
kemampuan, dan kerjasama antar pengurus pun juga merupakan PR besar di RANTING.
GP. ANSOR Ringinkidul yang belum terselesaikan, mungkin faktor ini yang menjadi
penyebab utama banyaknya program kerja yang tidak mampu kami kerjakan. Namun demikian
pengurus juga tetap bangga di zaman yang makin bebas ini masih banyak
generasi-generasi muda yang masih peduli dengan organisasi GP. ANSOR Desa
Ringinkidul. untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan bekerjasama untuk kemajuan organisasi ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pengurus yang masih komitmen dengan
organisasi ini, tanpa kalian tentu kegiatan-kegiatan tak akan bisa berjalan
dengan baik.
B.
PROGRAM KERJA
NO
|
PROGRAM
KERJA
|
TUJUAN
|
TARGET
|
WAKTU
|
1
|
Mengirimkan
anggota untuk mengikuti PKD/ Diklatsar.
|
Agar
anggota mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan tentang ke-ANSOR-an dan ke-BANSER-an.
|
Seluruh
pengurus di harapkan dapat mengikuti PKD/ Diklatsar.
|
Juni 2018
|
2
|
Pelatihan
anti narkoba.
|
Memberikan
pemahaman tentang bahaya narkoba kepada anggoata Ansor.
|
Anggota Ansor bebas dari
Narkoba.
|
Juli 2018
|
3
|
Merekrut
anggota-anggota baru GP. Ansor Ranting
Desa Ringinkidul dengan jumlah yang tidak terbatas.
|
Memperkuat organisasi GP. Ansor.
|
Diharapkan semua pemuda muslim Ringinkidul dapat
ikut aktif dalam organisasi GP. Ansor.
|
Agustus 2018
|
4
|
Mengadakan
jam’iyyah rutin selapanan. Agenda jam’iyyah berupa doa bersama sekaligus
koordinasi dan evaluasi terhadap program-program kerja yang telah dan akan
dilaksanakan.
|
Melestarikan dan mengenalkan amaliyah Nahdlatul
Ulama’ kepada masyarakat.
|
Anggota ansor dapat mengamalkan amaliyah Nahdlatul
Ulama’.
|
September Oktober 2018
|
5
|
Berpartisipasi
dalam pelaksanaan peringatan-peringatan hari besar Islam dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Desa Ringinkidul, baik sebagai panitia
penyelenggara maupun sebagai peserta/partisipan.
|
Memperkuat syi’ar Islam.
|
Tertanam jiwa juang dalam hati nurani anggota Ansor.
|
November Desember 2018
|
6
|
Menjalin
kerjasama dengan berbagai lembaga maupun organisasi sosial kemasyarakatan
keagamaan, seperti NU, Muslimat, Fatayat, Irmas, Karang Taruna dan
lainnya serta menjalin kerjasama
dengan Pemerintahan Desa Ringinkidul.
|
Meningkatkan pengetahuan dan mempererat ukhwah
islamiyah.
|
Meningkatkan SDM anggota Ansor.
|
Januari 2019
|
7
|
Membantu
terhadap tumbuh dan berkembangnya pendidikan yang bernuansa islami di Desa Ringinkidul pada berbagai lembaga
pendidikan dan tingkatannya.
|
Mengamalkan dan mengembangkan ilmu agama yang
benafaskan Nahdlatul Ulama’.
|
Anggota ansor dapat mengamalkan ilmu agama kepada
masyarakat lewat lembaga pendidikan seperti TPQ, Madin, Majlis Taklim, Majlis
Jami’iyah dll.
|
Pebruari 2019
|
8
|
Menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah maupun
swasta untuk mengembangkan kewirausahaan.
|
Mengembangkan kemampuan berwirausaha.
|
Meningkatkan kesejahteraan anggota.
|
Maret 2019
|
9
|
Melestarikan kesenian yang bernuansa islami
|
Membentuk group rebana untuk kepentingan syi’ar
Islam.
|
Mengembangkan jiwa seni anggota Ansor.
|
April – Mei 2019
|
C.
REALISASI PROGRAM
1.
Mengirimkan
anggota untuk mengikuti PKD/ Diklatsar
a.
Pada tanggal 6
s/d 8 Juli 2018 mengirimkan 6 personil untuk mengikuti kegiatan PKD dan
Diklatsar yang diselenggarakan oleh PAC. GP. Ansor Gajah Kabupaten Demak di
Colo Kudus. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan semua peserta dinyatakan
lulus. Ke-enam personil tersebut adalah:
1)
Sdr.
Ali Makin
2)
Sdr.
Asnawi
3)
Sdr.
Zaenal Arifin
4)
Sdr.
Ahmad Muntaha
5)
Sdr.
Agus Nuryanto
6)
Sdr.
Muhammad Syahrul Ichwan
b.
Pada
tanggal 24 s/d 26 Agustus 2018 mengirimkan 1 personil yaitu Sdr. Ali Makin,
untuk mengikuti kegiatan PKL dan Susbalan yang diselenggarakan oleh PC. GP.
Ansor Demak di Wonoketingal Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Kegiatan
berjalan dengan lancer dan peserta dinyatakan lulus.
c.
Pada
tanggal 12 s/d 14 Oktober 2018, mengirimkan 5
personil untuk mengikuti kegiatan PKD dan Diklatsar yang diselenggarakan oleh PAC.
GP. Ansor Gubug Kabupaten Grobogan di Gubug. Kegiatan ini berlangsung dengan
lancar dan semua peserta dinyatakan lulus. Ke-lima personil tersebut adalah:
1) Sdr. Nuryanto
2) Sdr. Muslim
3) Sdr. Budi
4) Sdr. Fatkhan
5) Sdr. Hidayatul
Hakim
2. Pelatihan Anti Narkoba.
3. Merekrut anggota baru dengan jumlah
yang tidak terbatas.
Perekrutan anggota baru GP. Ansor
Ranting Desa Ringinkidul sudah dilakukan sejak pembentukan kepengurusan pertama
kali pada bulan Mei 2018. Meski belum mencapai target yang diinginkan, akan
tetapi tercatat hampir setiap bulan terdapat pemuda yang ikut bergabung menjadi
kader GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul. Hingga sekarang kader GP. Ansor
Ranting Desa Ringinkidul berjumlah 53 orang.
4.
Mengadakan
jam’iyyah rutin selapanan.
Pada bulan Agustus 2018, GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul sudah mulai
melaksanakan kegiatan jami’iyahan selapanan. Agenda kegiatan berupa
doa bersama, pembacaan Manaqib, tahlil dan amaliyah Nahdliyin yang lain
sekaligus koordinasi dan evaluasi terhadap program-program kerja yang telah dan
akan dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Ahad Wage malam Senin
Kliwon.
5. Berpartisipasi dalam pelaksanaan
peringatan-peringatan Hari Besar Islam dan kegiatan keagamaan.
Setiap tahun di Desa Ringinkidul dilaksanakan kegiatan pengajian rutin
memperingati hari-hari besar Islam. Kegiatan yang sudah berjalan adalah pengajian
peringatan Maulid Nabi, Peringatan Isr’mi’raj, Halal bi halal, dan Santunan
Anak Yatim dan Manula pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh Fatayat dan
Muslimat. Setiap penyelenggaraan kegiatan keagamaan di Desa Ringinkidul, GP.
Ansor Banser selalu berpartisipasi akti, baik sebagai penyelenggara maupun
partisipan sejak pertama kali terbentuknya kepengurusan GP. Ansor Ranting Desa
Ringinkidul
6.
Membantu
terhadap tumbuh dan berkembangnya pendidikan yang bernuansa Islami.
Anggota GP. Ansor Ranting Desa
Ringinkidul telah mengamalkan ilmu agama kepada masyarakat lewat lembaga
pendidikan seperti TPQ, Madin, Majlis Jami’iyah dll. Hal ini sudah dilakukan
sejak pertama kali terbentuknya kepengurusan GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul
dan akan terus dikembangkan.
7. Melestarikan kesenian yang bernuansa
Islami.
Pada
bulan Agustus 2018, GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul telah berhasil membentuk
group rebana. Group rebana ini diberi nama “An Nida”. Melalui group rebana ini
diharapkan anggota GP. Ansor Ranting Desa Ringinkidul dapat mengembangkan jiwa
seni dan melestarikan kesenian yang bernuansa Islami dalam rangka untuk
kepentingan syi’ar Islam.
8.
Menjalin
kerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan kewirausahaan.
9.
Menjalin
kerjasama dengan berbagai lembaga maupun organisasi sosial kemasyarakatan
keagamaan, seperti NU, Muslimat, Fatayat, Irmas, Karang Taruna dan lainnya serta menjalin kerjasama dengan Pemerintahan
Desa Ringinkidul.
TABEL REALISASI PROGAM KERJA
NO
|
PROGRAM
KERJA
|
TUJUAN
|
TARGET
|
WAKTU
|
|
Rencana
|
Realisasi
|
||||
1
|
Mengirimkan
anggota untuk mengikuti PKD/ Diklatsar.
|
Agar
anggota mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan tentang ke-ANSOR-an dan ke-BANSER-an.
|
Seluruh
pengurus di harapkan dapat mengikuti PKD/ Diklatsar.
|
Juni 2018
|
Juli 2018
|
2
|
Pelatihan
anti narkoba.
|
Memberikan
pemahaman tentang bahaya narkoba kepada anggoata ansor.
|
Anggota Ansor bebas dari
Narkoba.
|
Juli 2018
|
-
|
3
|
Merekrut
anggota-anggota baru GP. Ansor Ranting
Desa Ringinkidul dengan jumlah yang tidak terbatas.
|
Memperkuat organisasi GP. Ansor.
|
Diharapkan semua pemuda muslim Ringinkidul dapat
ikut aktif dalam organisasi GP. Ansor.
|
Agustus 2018
|
Mei 2018
|
4
|
Mengadakan
jam’iyyah rutinan selapanan yang dilaksanakan. Agenda jam’iyyah berupa doa
bersama sekaligus koordinasi dan evaluasi terhadap program-program kerja yang
telah dan akan dilaksanakan.
|
Melestarikan dan mengenalkan amaliyah Nahdlatul
Ulama’ kepada masyarakat.
|
Anggota ansor dapat mengamalkan amaliyah Nahdlatul
Ulama’.
|
September Oktober 2018
|
Agustus 2018
|
5
|
Berpartisipasi
dalam pelaksanaan peringatan-peringatan hari besar Islam dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Desa Ringinkidul, baik sebagai panitia
penyelenggara maupun sebagai peserta/partisipan.
|
Memperkuat syi’ar Islam.
|
Tertanam jiwa juang dalam hati nurani anggota Ansor.
|
November Desember 2018
|
Juli 2018
|
6
|
Menjalin
kerjasama dengan berbagai lembaga maupun organisasi sosial kemasyarakatan
keagamaan, seperti NU, Muslimat, Fatayat, Irmas, Karang Taruna dan
lainnya serta menjalin kerjasama
dengan Pemerintahan Desa Ringinkidul.
|
Meningkatkan pengetahuan dan mempererat ukhwah
islamiyah.
|
Meningkatkan SDM anggota Ansor
|
Januari 2019
|
-
|
7
|
Membantu
terhadap tumbuh dan berkembangnya pendidikan yang bernuansa islami di Desa Ringinkidul pada berbagai lembaga
pendidikan dan tingkatannya.
|
Mengamalkan dan mengembangkan ilmu agama yang
benafaskan Nahdlatul Ulama’.
|
Anggota ansor dapat mengamalkan ilmu agama kepada
masyarakat lewat lembaga pendidikan seperti TPQ, Madin, Majlis Taklim, Majlis
Jami’iyah dll.
|
Pebruari 2019
|
Mei 2018
|
8
|
Menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah maupun
swasta untuk mengembangkan kewirausahaan.
|
Mengembangkan kemampuan berwirausaha
|
Meningkatkan kesejahteraan anggota.
|
Maret 2019
|
-
|
9
|
Melestarikan kesenian yang bernuansa islami
|
Membentuk
group rebana untuk kepentingan syi’ar Islam.
|
Mengembangkan jiwa seni anggota Ansor.
|
April – Mei 2019
|
Agustus 2018
|
D.
PENUTUP
Demikian
laporan pertanggungjawaban ini kami susun, semoga dapat menjadi acuan untuk
meneruskan perjalanan roda organisasi. Pengurus menyadari masih banyak program
kerja yang belum terealisasi. Oleh karena itu kami mohon maaf yang
sebeser-besarnya dan kami berharap di periode-periode mendatang mampu lebih
baik dari yang telah kami berikan di periode ini.
Ringinkidul, 13 Mei 2020
Ketua, Sekretaris,
HIDAYATUL HAKIM MUHAMMAD
NURYANTO